Selasa, 08 November 2011

MENGGALI POTENSI COAL BED METHANE (CBM) SEBAGAI SUMBER ENERGI MASA DEPAN


Coal Bed Methane atau dikenal dengan istilah CBM merupakan salah satu sumber energi alternatif yang relatif masih baru di Indonesia, yang saat ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Sumber energi ini dapat diperbaharui penggunaannya. Gas metane yang diambil dari lapisan batubara ini dapat digunakan sebagai energi untuk berbagai kebutuhan manusia. Walaupun asal usulnya dari energi fosil yang tidak terbarukan, tetapi gas ini masih terus akan terproduksi bila lapisan batubara tersebut masih ada. Dalam artikel yang sederhana ini saya mencoba memberikan sedikit sharing informasi untuk kita semua mengenai CBM. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kita semua mengenai CBM dan potensinya sebagai salah satu sumber energi masa depan kita.

PENGERTIAN CBM
CBM adalah gas metana (gas alam) yang dihasilkan selama proses pembatubaraan dan terperangkap dalam batubara. CBM dikenal juga sebagai ‘sweet gas’, karena sedikitnya kandungan sulfur (dalam bentuk hidrogen sulfida). Gas metana ini terperangkap dalam batubara itu sendiri dan juga air yang ada didalam ruang pori-porinya. Porositas matriks umumnya mengacu pada ukuran cleat (retakan sepanjang batubara), dan bukan porositas batubara tersebut. Porositas ini umumnya sangat rendah jika dibandingkan cekungan tradisional (kurang dari 3%). Sumur-sumur CBM pada fase awal akan memproduksi air untuk beberapa bulan dan kemudian sejalan dengan penurunan produksi air, produksi gas metana akan meningkat karena suatu proses dewatering dapat menurunkan tekanan pada batubara dan akan melepas gas metana tersebut.


Indonesia merupakan salah satu Negara yang berpotensi untuk pengembangan CBM. Perkiraan cadangan CBM Indonesia sekitar 453.3 TCF tersebar di 11 cekungan (Advanced Resources International.inc). Saat ini ada beberapa perusahaan yang sedang melakukan studi secara komprehensip untuk menghitung dan menganalisa potensi CBM di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Ombilin, Barito, Tarakan Utara, Kutai, dan Berau.

Gas metana terbentuk di dalam batubara melalui dua proses yaitu thermogenic gas dan biogenic gas sekunder. Dalam hal ini CBM yang paling dicari untuk eksplorasi adalah yang terbentuk secara thermogenic.

Thermogenic gas terbentuk secara alami melalui proses pembatubaraan (coalification process) yang merubah humic organic material menjadi batubara. Gas tersebut termasuk metana, CO2, dan bisa juga etana dan propane. Sedangkan biogenic gas sekunder terbentuk pada masa geologi saat ini melalui mikroorganisme anaerobic yang terbawa dalam system air bawah tanah yang aktif setelah proses pembatubaraan selesai. Baik thermogenic maupun biogenic metana secara fisik diadsorpsi sebagai lapisan monomolecular pada lapisan permukaan dari pori-pori di dalam matrix batubara. Metana tertahan di dalam oleh tekanan hidrostatik air dalam batubara. Rekahan alami di dalam batubara selain berisi air juga memiliki permeabilitas atau kemampuan untuk mengalirnya fluida. Dalam sumur CBM, air biasanya terproduksi di awal yang menghasilkan penurunan tekanan reservoir. Proses ini dinamakan dewatering phase dalam suatu sumur CBM. Sejalan dengan penurunan tekanan, gas metana secara difusi keluar dari matrix batubara melalui rekahan batubara yang saling terhubung. Batubara ini merupakan reservoir yang sangat unik karena terdapat source rock, reservoir dan juga trap didalamnya.



CBM merupakan sumber bahan bakar yang bersih dan lebih ramah terhadap lingkungan daripada minyak bumi, batubara, dan bahkan bahan gas konvensional lainnya. CBM mempunyai potensi yang tinggi secara ekonomi. Akan tetapi CBM di bawah kedalaman 5000 ft kurang mempunyai potensi ekonomi. Proyek CBM harus mempertimbangkan seperti ketebalan lapisan batubara, kandungan gas, permeabilitas, hydrodynamic, kualitsa gas, kualitas air dan opsi pembuangan air, kedalaman dan teknik penyelesaian (completion). Dengan perancangan yang baik dan evaluasi proyek dengan memprtimbangkan hal-hal tersebut, maka tingkat keberhasilan proyek CBM akan sangat tinggi dan menguntungkan.

Beberapa karakteristik batubara yang cocok untuk CBM adalah sebagai berikut:
ü  Kandungan gas yang tinggi: 15 m3 – 30 m3 per ton
ü  Permeabilitas yang bagus: 30 mD – 50 mD
ü  Dangkal: Coal seams < 1.000 m (3.300 ft). Tekanan pada kedalaman yang lebih dalam, pada umumnya terlalu tinggi untuk mengalirkan gas bahkan ketika coal seamsnya sudah selesai dewatering. Hal ini terjadi karena tekanan tinggi menyebabkan berkurangnya permeabilitas batubara
ü  Jenis batubara: Umumnya proyek CBM memproduksi gas dari Bituminous coals, akan tetapi bisa juga gas yang dihasilkan dari Anthractie.

TEKNOLOGI DAN BAGAIMANA CARA UNTUK MEMPRODUKSI CBM
Teknologi CBM telah mengalami banyak perkembangan dalam 2 dekade terakhir, akan tetapi apapun yang telah didapatkan dan dipelajari pada masa eksplorasi, karakteristik dan management reservoir dalam konteks sumber cadangan tetap harus menjadi pertimbangan utama. Lapangan CBM memiliki karakter yang berbeda-beda dan begitu pula pengelolaannya. Teknik pemboran konvensional untuk gas alam umumnya bisa diaplikasikan untuk hampir semua CBM. Sebelum pada tahap komersial, CBM dapat diproduksikan dimana pengetesan sumur dapat dilakukan pada 4 atau 5 sumur  pertama. Pemboran CBM umumnya hampir sama dengan pemboran untuk minyak dan gas. Bahkan dalam beberapa daerah , peralatan pemboran yang dipakai hampir sama dengan pemboran untuk sumur air. Selain itu, dibeberapa tempat pemboran berarah (directional drilling) dan pemboran horizontal diterapkan untuk mengoktimalkan produksi dan juga tergantung daerah atau lapangan CBM-nya.

Pemboran horizontal sekarang ini sedang dirintis untuk pemboran CBM. Pemboran horizontal ini dilakukan dengan cara mengebor beberapa ratus kaki secara vertical kemudian dibelokkan secara horizontal sampai kurang lebih 4000 ft.




Hydraulic fracturing atau lebih dikenal sebagai Fracturing adalah suatu teknik untuk meningkatkan luas area permukaan dari batubara. Sistem fluida dan additive yang bisa digunakan pada sumur-sumur konvensional tidak cocok digunakan untuk sumur-sumur CBM. Hal ini dikarenakan lapisan batubara mempunyai katakteritik yang unik dan oleh karenanya dibutuhkan material yang spesial. Secara umum banyak cara untuk mengembangkan CBM. Teknologi produksi termasuk pengeboran konvensional, pemboran sebelum penambangan dan pemboran horizontal seperti yang dijelaskan sebelumnya. Beberapa keberhasilan dalam mengembangkan CBM telah dicapai ketika suatu pemboran dikoordinasikan dengan pertambangan batubara. Di mana sumur-sumur dibor sampai lapisan batubara (coal bed) atau sedikit di atasnya dimana mungkin gas akan terproduksi pada saat pemboran berlangsung. Batubara kemudian ditambang dan kemungkianan lapisan atasnya akan runtuh yang membuat lubang besar dinamakan “gob” yang mungkin akan berhubungan dengan lapisan batubara di atas lapisan utamanya. Gas yang terakumulasi di gob kemudian dipompa melalui sumur-sumur yang ada.


POTENSI CBM DI INDONESIA
Di Indonesia telah ditemukan banyak potensi untuk lapangan CBM ini. Dari studi awal diperoleh sekitar 213 TCF CBM gas in place dimana Indonesia memiliki potensi CBM ke-7 di dunia. Studi paling mutakhir sekitar 453.3 TCF potensial CBM yang tersebar di 11 basin coal di Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki potensi CBM yang sangat besar, akan tetapi lingkungan atau daerah yang harus dikembangkan hampir semuanya merupakan daerah yang memiliki karakter yang sangat menantang. Terdapat 11 potensi CBM di Indonesia yang telah diidentifikasi, yaitu di Ombilin, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jatibarang, Barito, Kutai, Tarakan, Berau, Pasir, Asam-asam, dan Sulawesi Tenggara, dengan cadangan terbesar di Sumatra Selatan sebesar 183 tcf. Saat ini, sebagai bagian dari upaya eksplorasi, sejak bulan April 2005 telah dilakukan pengeboran satu sumur di Pandopo Rambutan, Prabumulih, Sumatra Selatan oleh Badan Litbang ESDM dan Lemigas. Diharapkan produksi CBM ini dapat dijadikan alternatif untuk pembangkit tenaga listrik, terutama di daerah Sumatra Selatan.

oleh : Zulfikar (CBM Business Development Team Samudra Energy)

MENUMBUHKAN KEMBALI SEMANGAT SUMPAH PEMUDA UNTUK MENGEJAR PRESTASI, MERAIH MIMPI, UNTUK NEGERI


Pada tanggal 28 Oktober 2011 kemaren, kita sebagai warga negara Indonesia kembali merayakan Hari Sumpah Pemuda yang pernah terjadi di tahun 1928. Hal ini berarti sudah terjadi 83 tahun yang lalu, tetapi kita tidak boleh melupakan apa yang menjadi semangat para pemuda pada masa itu, yang akhirnya membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya. Karena keberadaan Sumpah Pemuda inilah yang merupakan batu pijakan untuk bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Sebagai pemuda yang hidup di zaman setelah kemerdekaan, tentunya kita tidak lepas dalam mengemban amanah melanjutkan semangat sumpah pemuda tersebut. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi generasi unggul Indonesia guna memberikan kemajuan yang konkrit bagi bangsa Indonesia.
Bentuk sumbangsih kita sebagai pemuda tidaklah berlebihan kepada hal-hal yang bukan menjadi jangkauan bagi kita. Namun, melakukan hal kecil lainnya yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat sekitar itu justru sudah bisa dikatakan sumbangsih konkrit kita sebagai pemuda Indonesia. Contohnya yaitu berprestasi pada bidang yang kita tekuni masing-masing, serta saling membahu membangun kerjasama yang baik untuk kemajuan bersama.
Melalui artikel sederhana ini, saya ingin mencoba menumbuhkan kembali semangat sumpah pemuda kita yang saat ini sudah mulai terkikis oleh kemajuan zaman. Disini saya juga akan sedikit berbagi mengenai pengalaman pribadi saya ketika diundang menjadi narasumber acara Kick Andy sebagai mahasiswa/pemuda berprestasi. Ketika itu, 9 Juni 2010 saya berangkat dari Kampus ITS Surabaya menuju ke Jakarta. Bagai mimpi dan serasa tidak percaya!!! Ya bagaimana tidak, karena itu semua tidak ada dalam bayangan saya sebelumnya. Saya sangat suka menonton acara Kick Andy yang memberikan suguhan kisah inspiratif, namun ternyata sekarang giliran saya yang menjadi narasumber bukan penontonnya lagi. Ya itulah pengalaman yang saya rasakan ketika saya dan Tim Ba-Na Gyzer di undang menjadi narasumber acara Talkshow terbaik di Indonesia, KICK ANDY dengan tema Mengejar Prestasi Meraih Mimpi untuk Negeri yang ditayangkan tanggal 25 Juni 2010 yang lalu.


 
Undangan ini merupan bentuk apresiasi atas prestasi tim Ba-Na Gyzer yang telah banyak menyabet juara I Nasional lomba karya tulis dan karya inovasi mahasiswa tingkat nasional. Menjadi mahasiswa/pemuda berprestasi saat itu, bagi saya bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan secara berlebihan, karena kita percaya dibalik itu semua ada tanggung jawab moral yang harus kita emban baik untuk diri pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, apa yang saya lakukan belumlah maksimal dan mungkin tidak sebanding dengan apa yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia lainnya, terlebih lagi bagi pemuda-pemudi di tahun 1928. Namun, setidaknya disini kita ingin menunjukan bawa kita memiliki semangat untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam memajukan Bangsa Indonesia.

Dari pengalaman tersebut banyak memberikan pembelajaran bagi saya. Di sana saya bertemu banyak pemuda-pemudi bangsa yang sungguh luar bisa. Hal itu membisikkan optimisme didalam hati saya bahwa kita sebagai generasi penerus bangsa bisa kok melakukan sesuatu yang dapat membanggakan bangsa dan memajukan Negara Indonesia tercinta. Diantara carut marutnya kondisi politik bangsa dan bisingnya genderang-genderang perebutan kekuasaan, ternyata pemuda-pemudi Indonesia bisa terus menunjukkan prestasinya dan memberi isyarat bahwa kita layak dan bisa apabila diberi kesempatan. Salah satu yang membuat saya terkesan sebagai narasumber acara kick andy tersebut adalah bisa memberikan inspirasi bagi banyak pemuda pemudi Indonesia untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan mengejar prestasi untuk memajukan bangsa. Apapun latar belakang kita, suku bangsa, agama, etnik, dan bahasa  namun kita adalah tetap satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa sebagaimana yang telah diikrarkan oleh pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 silam.

Beberapa inspirasi semangat sumpah pemuda yang dapat kita ambil diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Semangat Kesatuan
Semangat kesatuan adalah hal penting yang perlu kita miliki. Masihkah ingat dengan analogi yang sering digunakan selama masa kita sekolah dahulu. Satu batang lidi akan dengan mudah dipatahkan, tetapi jika lidi – lidi disatukan dan diikat, maka akan sangat sulit untuk dipatahkan. Begitu pula kita sebagai Generasi Mudanya Bangsa Indonesia, mari kita bersatu padu, bahu membahu untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia!

2. Semangat Pemuda
Sepanjang sejarah selalu mengatakan bahwa pemuda memiliki satu hal yang khas. Ya, semangat pemudalah yang menjadi ciri khas sebagai penerus tongkat estafet bangsa.

3. Semangat Komitmen dan Konsisten untuk Terus Meningkatkan Kemapuan Diri dalam Mencapai Visi ke depan
Para pemuda saat bersama – sama merumuskan apa yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda, tidak hanya sampai di tahap merumuskan saja. Mereka pun setelahnya mengambil tindakan dengan penuh komitmen dan konsisten untuk merealisasikan apa yang telah mereka rumuskan bersama dalam Sumpah Pemuda. Begitu pula dengan kita sebagai Generasi Muda Bangsa, jangan hanya berhenti hanya memiliki visi dan impian saja, tetapi beranilah mengambil tindakan dengan penuh komitmen dan konsisten untuk merealisasikan apa yang menjadi visi kita. Ingat, No Action is Nothing, Sebaik apa pun visi dan impian yang kita miliki, namun jika kita tidak pernah mengambil tindakan dengan komitmen dan konsisten, mustahil visi kita akan terwujud.

Mari dengan semangat Sumpah Pemuda, jadikan diri kita menjadi lebih optimal dan baik. Apapun bidang pekerjaan yang saat ini kita pegang, mari jadikan itu suatu wahana bagi kita untuk meningkatkan dan menunjukkan kemapuan kita, bahwa pemuda pemudi Indonesia bisa bersaing secara global dan berkarya untuk bangsanya. Selamat Hari Sumpah Pemuda 2011, Maju Terus Bangsa Indonesiaku tercinta!

by : Zulfikar