Minggu, 12 Februari 2012

INJEKSI HUFF AND PUFF SURFAKTAN DI LAPANGAN TAC PERTAMINA EP - BWP MERUAP JAMBI

Persiapan Unit Operasi Huff and Puff Surfaktan di Sumur M-44

Suatu kehormatan bagi saya tentunya bisa ikut serta dalam pengerjaan project Huff and Puff Surfaktan di lapangan minyak TAC Pertamina EP-BWP Meruap. Mengapa tidak, karena bidang EOR adala memang bidang yang sangat saya tekuni dan gemari. Setidaknya dengan mengikuti proyek ini dapat menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek EOR lainnya dikemudian hari.
saya yang pake baju merah bersama tim LAPI ITB (baju biru)

Lapangan Meruap merupakan salah satu unit operation di bawah bendera Samudra Energy. Lapangan TAC Pertamina EP-BWP Meruap terletak di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Ya sekitar 4 jam dari bandara Sutan Thaha. Cukup jauh memang, namun demi ilmu dan menggali pengalaman jarak dan kerasnya medan bukanlah menjadi persoalan. Seperti diluar bayangan, sarolangun termasuk kota yang maju loh ternyata.

Gambar di atas merupakan penyusunan lay out unit operasi persiapan injeksi huff and puff lapangan Meruap. Adapun beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam operasi Huff and Puff surfaktan ini adalah sbagai berikut:
1. Tangki Mixer yang biasa dipakai cementing (2x50 bbl)
2. Workover rig untuk setting dan cabut pasang pompa serta cubing
3. Tangki penampung air (2x300 bbl)
4. Tangki penampung larutan surfaktan (2x160 bbl)
5. Line-line injeksi
6. Pompa injeksi
 

Setelah dilakukan persiapan tersebut, dan semua unit operasi sudah moving ke lapangan, kemudian dilakukan briefing terlebih dahulu oleh perwakilan manajemen BWP Meruap yang diwakili oleh Pak Afar dan Pak Bambang. Hal ini merupakan suatu keharusan dalam setiap mau start pengerjaan di lapangan kita harus safety briefing dan pengarahan lainya yang dianggap perlu demi kelancaran injeksi huff and puff dilapangan meruap.

Safety Briefing dan Sambutan Management (coveral orange)

Setelah dilakukan pengarahan kemudian proses mixing surfaktan dengan air pun di mulai. Surfaktan yang dipakai adalah service kerja sama dengan LAPI ITB. Jenis surfaktannya adalah S13A* dengan konsentrasi 0,3%. Setelah mixing, dilakukan quality control dengan uji pH untuk membuktikan bahwa larutan yang sudah kita buat sudah homogen dan memenuhi standar ketika pengujian di lab sebelumnya. Sehingga nantinya surfaktan ini dapat bekerja dengan baik dalam menurunkan IFT dan mendorong minyak keluar.


Analisa Sample Surfaktan Sebagai standar QC (saya yang pakai helem merah)

Setelah dilakukannya QC kemudian larutan surfaktan di injeksikan dengan rate pompa yang awalnya 2 bpm, namun kemudian terus turun akibat tingginya pressure didalam reservoir. Proses pemompaan dilakukan secara kontinue sampai mencapai target volume total injeksi sebesar 3000 bbl larutan surfaktan. Total waktu yang diperlukan dalam injeksi huff and puff di smur minyak M-44 selama 4 hari. Hal ini juga diakibatkan sedikitnya pasokan air di lapangan Meruap untuk pengenceran larutan surfaktan.

 Saya yang ebelah kiri pake coveral biru dongker

Selam pengerjaan huff and puff ini saya witness terus dilapangan 24 jam. Benar-benar merasakan bagaimana nge-job malam dan pagi dini hari. Selain itu pengalaman yang menarik yaitu tidur diportacamp. Tentunya pengalaman tersendiri yang bisa memgukir banyak cerita bagi saya dalam menekuni bidang oil and gas yang merupakan impian saya sejak kecil dulu.

Mungkin ada diantara beberapa teman-teman yang masih bingung, sebenarnya apa sih huff and puff itu? Baiklah saya akan coba menjelaskannya sesuai ilustrasi gambar di atas. Huff and Puff adalah suatu proses meinjeksikan larutan surfaktan ke dalam suatu sumur, kemudian didiamkan (soaking) beberapa waktu setelah itu diproduksikan kembali. Jadi Huff and Puff itu menginjeksikan bahan kimia ke dalam suatu sumur serta memproduksikan pada satu sumur yang sama. Huff and Puff awalnya adalah injeksi steam yang dilakukan Chevron di beberapa sumur minyak mereka di Riau. Kemudian istilah huff and puff ini bukan hanya untuk steam, tetapi juga bisa dipakai untuk istilah injeksi chemical. Huff and Puff surfaktan ini nantinya diharapkan menjadi pilot project EOR di Meruap. Apalagi kita semua tau bahwa  produksi minyak di Indonesia cenderung menurun. Mau tidak mau EOR harus sudah mulai digagas agar pencapaian target 1 juta barrel pada tahun 2014 bisa terwujud,amin...

 Pola Aliran Surfaktan di Reservoir

Setelah di injeksikan, kemudian sumur tersebut didiamkan selama 5 hari. Hal ini dimaksudkan agar terjadi emulsi pemisahan minyak dengan air dan penurunan IFT oleh surfaktan. Dengan demikian sisa-sisa minyak yang tersisa akan terlepas dari batuan reservoir. Larutan surfaktan ini akan terus bergerak untuk melepaskan minyak dari reservoir. Yang awalnya sumur minyak memiliki water cut yang cukup tinggi bisa menjadi berkurang (water cut-nya turun).

 Sumur M-44 setelah injeksi Huff and Puff Surfaktan (Proses Soaking)

Setelah proses soaking (perendaman), kemudian sumur diproduksikan kembali. Namun ketika saya menulis blog ini, sumur M-44 masih pada tahapan soaking. Jadi saya belum bisa memaparkan bagimana hasilnya. Namun demikian, saya dapat menjelaskan gambaran bagaimana profil produksi sumur injeksi huff and puff surfaktan sebagai berikut:

Ketika sumur tersebut kembali kita produksi, tidak serta merta langsung keluar minyak. Namun secara bertahap setelah beberapa lama baru minyak yang terproduksi akan naik dengan signifikan. Namun kemudian setelah beberapa lama diproduksikan lagi minyaknya akan turun kembali. Makanya untuk memaksimalkan tersebut dilakukan injeksi secara kontinue dengan memulai pola injeksi pada sumur injeksi dan memproduksinya di sumur produksi sebagaimana konsep EOR dengan metode chemical flooding. Dari beberapa sumuber informasi media cetak dan eletronik yang saya ketahui, bahwa Chevron Minas sudah selesai melaksanakan pilot project untuk EOR chemical flooding dengan surfaktan. Kalau tidak ada hal yang mengganjal, berdasarkan informasi yang saya baca juga, kemungkinan awal tahun 2012 ini sudah jalan. Tentunya ini akan menjadi proyek mercusuar chemical injeksi terbesar dan pertama di Indonesia.

 Monitoring Pompa Injeksi Huff and Puff

Dalam pemilihan sumur injeksi ini tentunya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Recovery factor disuatu lapangan sebaiknya tidak lebih dari 40% pada lapisan reservoir yang diinjeksi huff and puff.
2. Sumur yang menjadi kandidat huff and puff pernah memproduksi minyak dengan laju alir yang baik dngan watercut yang tidak tinggi pada awalnya.
3. Pada kondisi sekarang sumur memiliki watercut yang tinggi atau tiba-tiba WC meningkat secara signifikan.
4. Tidak berada pada daerah aquifer.
5. Mengetahui sisa cadangan dengan cara menghitung kumulatif produksi terhadap volumetrik cadangan sumur pada drainage area tertentu.
6. Tekanan reservoir tidak kurang dari 200 psi

Demikian sedikit sharing yang dapat saya sampaikan dalam blog pribadi saya ini. Harapan saya dan kita semua tentunya, semoga banyak perusahaan minyak di Indonesia mulai tergerak melakukan project EOR. Karena usia sumur-sumur minyak kita rata-rata sudah banyak yang tua dan water cutnya mencapai 98-99%. Saya yakin sekali bahwa EOR adalah solusi tercepat yang bisa kita lakukan dalam meningkatkan produksi minyak Indonesia. Kalau dibandingkan dengan kegiatan eksplorasi dan drilling, justru EOR ini tingkat kepastian dapat minyaknya jauh lebih besar dan costnya juga tidak begitu mahal bila dibandingkan dengan biaya eksplorasi dan pengeboran. Proyek EOR di Indonesia hanya butuh sebuah KOMITMENT dari pemerintah dan kontraktor oil and gas untuk bersinergi dalam meningkatkan produksi minyak. Apalagi pemerintah indonesia informasinya sudah memberikan insentif bagi perusahaan oil and gas yang ada di Indonesia yang mengerjakan proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) ini. So tunggu apa lagi??? Produksi indonesia diatas 1 juta barrel bukan mimpi lagi kok kalau kita semua ada kemauan :)

Oleh: Zulfikar (EOR Engineer)