Kamis, 05 Mei 2011

Plan of Development – POD dalam Industri MIGAS


Plan of Development – POD
Studi perencanaan pengembangan lapangan (Plan of Development – POD) di suatu lapangan yang diperkirakan mengandung minyak/gas bumi adalah suatu skenario mengambil minyak/gas bumi dari lapangan tersebut yang ekonomis dan ramah lingkungan. POD dapat dilakukan pada suatu lapangan yang baru ditemukan dan akan dikembangkan namun dapat juga dilakukan pada lapangan yang telah diproduksikan.
Pendahuluan memberikan keterangan mengenai lapangan yang distudi meliputi sejarah singkat lapangan, lokasi lapangan, jenis formasi dan reservoir, cadangan reservoir, skenario pengembangan, dan tujuan dari dilakukannya POD serta metodologi studi yang dilakukan, kajian geologi dan geofisika, potensi reservoir dan produksi, skenario pengembangan dan analisis keekonomian.

KAJIAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA
Geologi Regional
1. Kerangka Tektonik
Kerangka Tektonik merupakan penjelasan tentang gambaran singkat letak geologi dari lapangan, posisi dalam cekungan dan sejarah evolusi cekungan.
2. Stratigrafi Regional
Stratigrafi Regional berisi tentang deskripsi singkatnya urutan stratigrafi dari cekungan dimana lapanan minyak tersebut ditemukan juga informasi mengenai formasi penghasil hidrokarbon.
3. Sistem Petroleum
Sistem Petroleum adalah penjelasan tentang batuan induk, kematangan, daerah dapur, pola migrasi, reservoir, tipe geometri dan kualitas, dan jenis perangkap.
4. Rekonstruksi Geologi
Rekonstruksi geologi menggambarkan konstruksi ulang kondisi geologi di masa yang lalu.
5. Interpretasi Data Sumur
Intepretasi data sumur dibagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
a. Indentifikasi lapisan reservoir
b. Identifikasi lapisan reservoir
Identifikasi lapisan reservoir untuk menjelaskan secara rinci mengenai lapisan-lapisan yang ada dalam reservoir seperti : lapisan sandstone, limestone dan sebagainya beserta dengan kedalaman masing- masing lapisan.
c. Analisa petrofisik
Analisa Petrofisik adalah untuk mendapatkan Gross Reservoir, Porositas, Net To Gross (NTG), Saturasi Air (Sw), Identifikasi Zona Hidrokarbon (Pay), dan batas kontak hidrokarbon air (OWC, GOC,dll).
d. Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon
Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon menjelaskan mengenai struktur perlapisan dan stratigrafi lapisan yang mengandung hidrokarbon
6. Interpretasi Data Seismik (2D/3D)
a. Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan hidrokarbon
Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan pembawa hidrokarbon : untuk mendapatkan korelasi lapisan antara data sumur dan data seismik, sebab data sumur terdapat dalam domain kedalaman dan data seismik dalam domain waktu.
b. Hoizon picking
Horizon picking : untuk mengikuti kemenerusan lapisan penghasil hidrokarbon. Software yang digunakan diataranya IESX dan Seiswork.
c. Pembuatan peta struktur waktu (Time Structure Map)
Pembuatan peta struktur waktu : membuat pola struktur waktu lapisan penghasil hidrokarbon.
d. Pembuatan peta struktur kedalaman (Depth Structure Map)
Pembuatan peta struktur kedalaman : membuat pola struktur kedalaman lapisan penghasil hidrokarbon. Perlu dijelaskan proses dan metode yang digunakan untuk mendapatkan peta kedalaman. Software yang bias digunakan diantaranya CPS-3, Z-Map, dan In-Depth.
e. Pembuatan peta impedansi akustik (untuk 3D)
Pembuatan peta impedansi : peta impedansi akustik disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D. Gunanya untuk melihat sebaran heterogenitas reservoir. Didalamnya dijelaskan juga metoda yang digunakan dalam perhitungan nilai impedansi akustik.
f. Pembuatan peta atribut seismik (untuk 3D)
g. Peta atribut seismik : disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D. Didalamnya juga dijelaskan jenis atribut yang dipakai. Atribut seismik ini dengan integrasi data sumur digunakan untuk membantu dalam pembuatan peta sebaran iso porositas, sebaran ketebalan gross reservoir, iso saturasi, dll. Software yang digunakan adalah Geoframe dan Jason Hampson Russel.
7. Integrasi Data Sumur dan Seismik
a. Pembuatan peta sebaran isoporositas
b. Pembuatan peta sebaran ketebalan gross reservoir.
c. Pembuatan peta isopermeabilitas
d. Pembuatan peta isosaturasi
e. Pembuatan batas poligon
f. Perhitungan volumetrik
g. Perhitungan volume bulk reservoir dari peta gross reservoir
h. Pemetaan dan perhitungan volume net reservoir
i. Pemetaan dan perhitungan hidrokarbon pore volume

KAJIAN POTENSI RESERVOIR DAN PRODUKSI
A. Reservoir Engineering
1. Sifat fisik fluida menyangkut data PVT dari lapangan tersebut di dalamnya terdapat :
a. Densitas (d)
Densitas merupakan sifat fisik fluida reservoir mendiskripsikan berat suatu fluida per-satuan volume. Umumnya diukur pada kondisi 60 oF dan14.7 psi.
b. Viskositas (m)
Viskositas besaran yang menunjukan hambatan fluida untuk mengalir. Untuk viskositas minyak biasanya memiliki satuan centipoises. Seperti sifat fisik fluida yang lain, viskositas dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Umumnya semakin tinggi temperatur menyebabkan viskositas semakin kecil.
c. Faktor Volume Formasi (Bo)
Faktor Volume Formasi menunjukkan perbandingan volume fluida pada kondisi reservoir dengan kondisi permukaan.
d. Kompresibilitas (c)
Kompresibilitas merupakan fraksi perubahan volume karena adanya perubahan tekanan pada temperatur yang tetap.
e. Rasio kelarutan gas (Rs)
f. Faktor Deviasi Gas (z)
Faktor Deviasi Gas merupakan perbandingan volume gas pada kondisi aktual dengan kondisi ideal.
g. Kelakuan Fasa Fluida
Kelakuan fasa fluida adalah perubahan fasa fluida karena adanya perubahan tekanan dan temperatur serta perubahan gaya tarik antar molekul.
2. Sifat Fisik Batuan
Sifat Fisik Batuan dalam program ini terdiri atas :
a. Basic Core Analysis
Basic Core Analysis adalah analisa core di laboratorium untuk menentukan parameter seperti permeabilitas absolut dan porositas, serta saturasi air.
b. Special Core Analysis
Special core analysis adalah menganalisa core di laboratorium untuk menentukan parameter seperti permeabilitas absolut, porositas, saturasi air, dan permeabilitas relatif.
3. Welltest Analysis
Welltest Analysis merupakan analisa kelakuan tekanan di reservoir akibat adanya perubahan laju alir. Software yang digunakan diantaranya PanSystem, Welltest 2000, Saphire.
4. Material Balance
Persamaan material balance merupakan persamaan yang dibuat berdasarkan konsep kesetimbangan massa. Jika volume pori dalam sebuah reservoir tetap maka perubahan volume minyak, gas dan air dalam pori reservoir tersebut adalah sama dengan nol, atau dengan kata lain tidak ada perubahan massa di dalam pori tersebut.
5. Perhitungan OOIP/OGIP
Original Oil In Place (OOIP)/Original Gas In Place (OGIP) dilakukan untuk tujuan analisis volume atau cadangan akumulasi hidrokarbon.
B. Production Engineering
Production Engineering meliputi :
1. Inflow Performance Relationship
Inflow Performance Relationship merupakan grafik yang menggambarkan kemampuan suatu sumur dalam memproduksi fluida hidrokarbon. Software yang digunakan misalnya Perform dan Pipesim.
2. Tubing Wellbore Outflow
Tubing wellbore outflow menunjukkan menunjukan kemampuan dan kinerja dari tubing dalam mengalirkan fluida sesuai dengan ukuran diameter yang dipakai.
3. Nodal Analysis
Nodal Analysis adalah prosedur untuk menentukan pada laju alir berapa minyak atau gas diproduksikan yang dievaluasi dengan melakukan perubahan beberapa parameter seperti ukuran tubing, ukuran flowline, tekanan separator, ukuran choke, dll. Juga dengan memperhitungkan adanya parameter komplesi sumur seperti gravelpack, dan perforasi.Software yang digunakan misalnya Pipesim dan Perform.
8. Well Diagram
Well Diagram merupakan diagram yang memberikan informasi mengenai jenis sumur, dan peralatan yang ada dibawahnya.
9. Well Completions
Well Completion menggambarkan bentuk komplesi sumur dimana komplesi ini akan mempengaruhi analisa nodal. Contoh komplesi misalnya gravelpack, desain perforasi, setting packer.
10. Sejarah Produksi dan Komplesi
Sejarah Produksi dan Komplesi memberikan keterangan mengenai sejarah sumur dari segi produksi serta komplesi yang pernah diaplikasikan pada sumur tersebut.
11. Spliting Produksi
12. Metode Pengangkatan
13. Peramalan Produksi/Decline Curve
Decline Curve metoda yang digunakan menentukan cadangan dari suatu reservoir dengan menggunakan data sejarah produksi.
C. Simulasi Reservoir (Optional)
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk melakukan simulasi reservoir. Data yang dikupulkan meliputi peta-peta geologi, hasil analisa core di lab, analisa fluida dan sejarah produksi dan tekanan.
2. Pembuatan Model
3. Pembuatan Model adalah tahapan dalam simulasi reservoir yang dilakukan untuk menggambarkan bentuk reservoir, batas reservoir, distribusi sifat fluida dan fisik reservoir kedalam sebuah model numerik, serta penentuan grid.
4. Inisiasi
OOIP/OGIP Matching, OOIP/IGIP Matching penyelarasan hasil OOIP/IGIP dari simulasi berdasarkan model yang dibuat dengan OOIP/IGIP dari data geologi.
5. History Matching
History Matching yaitu proses penyelarasan kinerja reservoir dari hasil simulasi dengan kondisi aktual.
6. Forecast
Forecast yaitu proses peramalan kinerja reservoir dengan menggunakan skenario yang ada.

SKENARIO PENGEMBANGAN
Skenario Pengembangan
1. Jadwal Pengeboran Sumur-Sumur
2. Pemboran/Drilling
a. Desain Sumur
b. Tipe Rig
c. Jadwal Pemboran
d. Komplesi
e. Cluster atau Platform
3. Fasilitas Produksi
a. Standar Surface Facilities (sampai SPU)
b. Tambahan Surface Facilities
Segala sesuatu yang dilakukan terhadap reservoir memerlukan fasilitas termasuk operasi pemboran, komplesi, pemompaan, injeksi, pemrosesan dan penyimpanan. Desain yang sesuai dan perawatan fasilitas akan mempengaruhi perolehan keuntungan. Fasilitas harus mampu mendukung rencana manajemen reservoir. Peramalan biaya dan operasi didasarkan pada kebutuhan berbagai fasilitas yang akan digunakan.
4. Problem Produksi
Hal-hal yang harus diatasi pada problem produksi antara lain berupa produksi air dan gas yang dihasilkan dari sumur.
5. Transportasi
Transportasi : untuk mentransfer produksi minyak dari sumur sampai ke market, maka diperlukan production transportation system.
6. Aspek Lingkungan
a. Fisik
b. Sosial
Dalam mengembangkan dan mengoperasikan suatu lapangan, maka pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dan ekologi harus diikutsertakan. Batasan-batasan yang diatur harus dipenuhi. Hal-hal ini adalah aspek yang sangat penting dan sensitif dalam suatu proses manajemen reservoir, maka persiapan studi dampak lingkungan (AMDAL) perlu dilakukan.

ANALISIS KEEKONOMIAN
Analisis keekonomian dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan POD secara ekonomi. Untuk mengevaluasi kelayakan POD digunakan indikator-indikator, diantaranya sebagai berikut :
1. Rate of Return (ROR)
2. Pay Out Time (POT)
3. Profit to Investment Ratio (PIR)
4. Net Present Value (NPV)

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Menyimpulkan gambaran POD secara keseluruhan, antara lain tentang lapangan yang distudi, kajian geologi dan geofisika, potensi reservoir dan produksi, skenario pengembangan dan analisis keekonomian.
B. Rekomendasi
                 Merekomendasikan aktivitas-aktivitas POD yang akan dilakukan berdasarkan studi yang telah dilakukan.

by : Zulfikar (dari beberapa sumber)

1 komentar:

  1. Aslmkm Wbr. Selamat pagi Mas Zulfikar,

    Very nice blog mas

    Saya sekedar mau tanya, pd skenario pengembangan lanjut penentuan besar laju alir didapatkan dr apa saja ya? Apakah ada metode2 khusus atau literatur yg bisa dishare? Terima kasih mas sebelumnya!, sukses selalu!

    Andre N.
    TM UPN

    BalasHapus