Rabu, 27 April 2011

KEMAJUAN NEGERI KINCIR ANGIN DI SEKTOR MINYAK YANG MENDUNIA

Mungkin tidak banyak diantara kita yang tahu akan kemajuan industri migas di Belanda yang dimotori oleh perusahaan raksasa Belanda bernama Shell. Selain itu, untuk dikatahui bahwa kemajuan industri migas di Belanda saat ini ternyata tidak lepas dengan sejarah awal perkembangan migas di Indonesia.
Pada pertengahan abad ke-19, Corps of the Mining Engineers, suatu institusi Belanda, telah melaporkan penemuan minyak pada dekade 1850-an, antara lain di Karawang (1850), Semarang (1853), Kalimantan Barat (1957), Palembang (1858), Rembang dan Bojonegoro (1858), Surabaya dan Lamongan (1858). Temuan minyak terus berlanjut pada dekade berikutnya, antara lain di daerah Demak (1862), Muara Enim (1864), Purbalingga (1864) dan Madura (1866), Telaga Said, Langkat, Sumatra Utara (1883). Untuk mendukung pengembangan usaha minyak di lapangan Telaga Said, Langkat, Sumatra Utara ini, maka dibangunlah jaringan pipa dan kilang minyak oleh Jean Baptist August, sepeninggal Zeilker. Tahun 1898, tangki-tangki penimbunan dan fasilitas pelabuhan dibangun di Pangkalan Susu.
Pada tahun 1890, Belanda secara resmi mendirikan perusahaan minyak di Indonesia yang diberi nama NV Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij, atau Royal Dutch Petroleum Company. Pada masa itu, terdapat dua perusahaan besar yang berperan sebagai leader, yakni Royal Dutch dan Shell. Royal Dutch bergerak di bidang eksplorasi, produksi dan pengilangan. Sedangkan Shell, perusahaan raksasa Belanda lainnya, bergerak di bidang usaha transportasi dan pemasaran. Kedua perusahaan besar ini kemudian merger pada tahun 1907 menjadi Royal Dutch–Shell Group, yang kemudian dikenal dengan Shell.
Saat ini, perusahaan minyak milik Belanda tersebut mendapat pengakuan dunia akan prestasinya yang luar biasa sebagai Perusahaan Minyak kelas dunia. Perusahaan minyak asal Belanda, Royal Dutch Shell, menggeser perusahaan ritel AS, untuk meraih posisi teratas dalam daftar 500 perusahaan tersukses di dunia versi majalah Fortune. Hal ini semakin mengokohkan posisi Shell sebagai salah satu perusahaan minyak terbaik di dunia.

Berdasarkan daftar terbaru yang dirilis Fortune, pada tahun 2008 Shell berhasil menarik pendapatan sebesar 458,361 juta dollar AS dengan laba 26,277 juta dollar AS. Meski secara persentase Shell mengalami penurunan laba dibanding tahun 2007, hal tersebut tidak menghalangi Shell naik 2 peringkat untuk mencapai posisi puncak. Bertengger di bawah Shell adalah kompetitor utamanya, Exxon Mobil. Berikut ini adalah daftar 10 besar perusahaan terbesar di dunia versi majalah Fortune:
1. Royal Dutch Shell
2. Exxon Mobil
3. Wal-Mart Stores
4. BP
5. Chevron
6. Total
7. Conoco Philips
8. ING Group
9. Sinopec
10. Toyota Motor

Ini membuktikan bahwa Belanda termasuk Negara terbaik didunia dalam bidang Oil and Gas yang didukung oleh kemajuan teknologi, pendidikan dan kekuatan perekonomian Negara kecil berjuluk Kincir Angin ini. Produk minyak hasil pengolahan milik Shell ini juga terdistribusi sampai ke Indonesia, hal ini dapat kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, yang banyak terdapat stasiun-stasiun pengisian BBM milik Shell.
    
Dengan kepiawaian Belanda di bidang perminyakan ini, semoga menjadi motivasi bagi Indonesia untuk memajukan sektor Migasnya.

oleh: Zulfikar (Reservoir and EOR Engineer Samudra Energy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar